Selamat membaca
Mengukur sabar?, memangnya sabar bisa diukur?
semoga bermanfaat ^_^

.



Diberdayakan oleh Blogger.

Mengukur sabar?, memangnya sabar bisa diukur?

Mengukur sabar?, memangnya sabar bisa diukur?



Sabar itu 'satu kata' yang mudah diucapkan, tapi menerapkannya tentu tidak semudah mengucapkannya. Hampir setiap hari kesabaran kita diuji, sejauh mana kita mampu mempertahankan rasa sabar itu.

Ketika kita menghadapi musibah kira-kira apa reaksi yang selalu muncul dari diri kita?
reaksi yang pertama mungkin kita mampu menerima dengan lapang dada, tidak mengeluh, tidak mencaci, masih bersabar, tidak menyalahkan Allah dan masih tetap mampu bersyukur maka pada kondisi ini bisa diyakini kita termasuk dalam kelompok orang yang sabar.

Sementara reaksi yang kedua adalah sebaliknya, dimana bukan tidak mungkin ketika menghadapi musibah, reaksi pertama kita adalah mencaci, mengeluh, tapi sehari kemudian setelah hati tenang kita baru sadar sudah bersikap tidak sabar. Kondisi ini saya pikir tidak termasuk sebagai sabar, karena kesabaran tersebut tidak muncul pada reaksi pertama.

Oleh karena itu, jagalah reaksi pertama kita, reaksi orang-orang yang sabar ^_^.

Ittaqillaaha washbirii, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah”
Bagikan artikel ke :

Buku Tamu

Kumpulan Artikel

Artikel Populer

Template Oleh trikmudahseo