Selamat membaca
Muda Mudi yang Tak Tergerus Zaman
semoga bermanfaat ^_^

.



Diberdayakan oleh Blogger.

Muda Mudi yang Tak Tergerus Zaman

Muda Mudi yang Tak Tergerus Zaman

Pematang sawah di sekitar danau singkarang Paninggahan - Kab Solok-
Sumatera Barat.
Nuansa etnik di ranah minang memang masih terasa menurutku. Setelah sebelumnya di postingan Pesan Cinta dari Ranah Minang yang bercerita tentang perjalanan kami menuju Solok Sumatera Barat kini aku coba sedikit bercerita pengalaman dihari berikutnya Minggu, 8 Juni 2014.

Hari itu dimulai dengan kesyukuran kepada Allah Swt atas segala nikmat diantaranya dipagi itu kami masih bisa menikmati betapa segar dan sejuknya udara waktu itu. Kami pun kemudian bersiap-siap menapaki jalan diantara gemercik air yang mengairi hijaunya pematang sawah yang membentang menuju Surau yang tak jauh dari rumah sahabat kami.

Setelah sholat subuh kami dapati hal yang tak biasa. Disurau itu ada banyak anak-anak, kalau subuh kemasjid biasanya seumur-umur aku cuma lihat orang-orang tua. Rajin Benar ni anak-anak gumamku, kami coba tanya ke salah satu anak, kira-kira pertanyaannya begini, "Dek, kok rame ada kegiatan apa?" | "Mau belajar ngaji," Jawab anak-anak itu.

Setelah kami interogasi, eh bukan... lebih tepatnya wawancarai.. :) ternyata anak-anak di desa itu setiap hari Minggu subuh belajar mengaji, adzan, dan belajar seputar ibadah. Dalam hati ku kembali bergumam kalau aku dulu ngaji sore aja suka uring uringan... tapi itu dulu loo... sekarang da lebih semangatlah kalau ngaji.. hehe... ^_^

Setelah subuh kami ingin merasakan sejuknya air di desa itu. kami menuju mata air yang tak jauh dari surau. Sampai dimata air disana ramai anak-anak yang mandi dan berenang. Air yang keluar dari mata air ditampung penampungan semacam kolam jadi bisa dipakai untuk renang.

Kami harus menapaki jalan setapak diantara hijaunya pematang sawah
saat menuju danau Singkarak
Kemudian kami menuju danau singkarak yang juga tak jauh kira berjarak lebih kurang 400 meter dari rumah sahabat kami. Sesampai di pinggiran danau... ah... kami rasakan panorama alam yang begitu indah birunya air yang disinari matahari pagi serta kicau burung menambah riuh suasana waktu itu. Tampak juga dari kejauhan warga menaiki sampan, memasang jala untuk menangkap ikan kalau ga salah namaya ikan Bili. Tekstur ikannya kecil rata-rata sebesar jari kelingking. Ikan ini biasa dikonsumsi sebagai lauk didaerah ini. Konon ikan ini bersifat endemik artinya ikan-ikan tersebut hanya bisa hidup didanau singkarak.

Akhirnya aku bisa naiki perahu kecil ni ga terbalik lagi... hehe.. ^-^
Pagi itu kami mencoba berenang didanau singkarak. Waktu itu kusempatkan meminjam sampan dan menaikinya. Awalnya sampan yang kunaiki sempat terbalik... menaiki sampan itu memang harus bisa menyeimbangkan badan mirip naik sepeda kalau ga ya bakal terbalik. Menaiki sampan itu aku harus bilang Allahu Akbar... Maha Besar Allah dengan segala ciptaan Nya.

Pementasan drama oleh pemuda setempat
Setelah puas bermain air kami kembali ke rumah sahabat kami untuk memulai acara resepsi pesta pernikahannya.

Acara pesta penikahanpun tak lepas juga dari nuansa etnik. Pesta menyuguhkan kesenian musik tradisional diantaranya talempong. Bunyi talempong ini menurutku khas sekali. Uniknya lagi ketika dimalam hari pemuda-pemudi desa tersebut menunjukkan kebolehannya. Pementasan drama yang diiringi dengan tarian dan alat musik tradisional khas minangkabau. Dialog dari drama yang dimainkan menggunakan bahasa minang yang tak sedikitpun kumengerti. Aku hanya bisa membaca gestur pemain kalau lucu ya aku tertawa kalau sedih jadi ikut sedih. Sedikit-sedikit kucoba juga bertanya arti dialognya ke kakek yang duduk disampingk, yah... paling ga bisa tahu alur ceritanya. Seru pastinya, mereka benar-benar menjiwai perannya masing-masing. Menariknya peran anak-anak muda terhadap pelestarian seni di desa ini perlu diacungi jempol. Pasalnya dibanyak daerah anak-anak muda cenderung cenderung semakin tidak peduli dengan budaya bangsanya. Kira-kira pukul 11.30 pementasan selesai kami pun istirahat untuk melanjutkan perjalan wisata sekaligus pulang ke kota Medan.

Bersambung...
Bagikan artikel ke :

Buku Tamu

Kumpulan Artikel

Artikel Populer

Template Oleh trikmudahseo